Assalamualaikum Wr. Wb

Sabtu, 21 Juni 2014

Makalah Manajemen Bisnis

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan Rahmat-Nya. Kami dapat menyelesaikan Karya tulis ilmiah ini yang ditulis dalam bentuk makalah. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai Penetapan Tujuan Organisasi, Misi dan Tujuan Organisai, Berbagai Fungsi Tujuan Organisasi, Klasifikasi Tujuan Organisasi, Tipe-tipe Tujuan Organisasi, Proses Perumusan Tujuan Organisasi,  dan Management By Objective (MBO).
Pada kesempatan ini juga, penulis tidak lupa mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya Kepada Yth:
1.        Ibu Yulia, SE. selaku Dosen mata kuliah Manajemen Bisnis.
2.        Teman – teman kelas 2A.30 Amik Pontianak
Penulis menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu kritik dan Saran yang bersifat membangun senantiasa penulis harapkan. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.


                                                                                                                          Pontianak,      Juni 2014
            

                                                                                                                          Penulis                       

DAFTAR ISI


Kata Pengantar ……………………………………………….........................1
Daftar Isi ……………………………………………….................................2
Bab I PENDAHULUAN
a.       Latar Belakang …………………………………......................................3
b.      Rumusan Masalah ……………………….…......................................….3
c.       Tujuan Penulisan ………………………….….........................................4
d.      Metode Penulisan …………………………….........................................4
Bab II PEMBAHASAN
a.       Konsep Dasar …….……………………………...................................…5
b.      Misi dan Tujuan Organisasi ……………….............................................6
c.       Berbagai Fungsi & Tujuan Organisasi …….....................................…...7
d.      Klasifikasi dan Tujuan Organisasi ………......................................…….8
e.       Tipe-tipe Tujuan Organisasi ……………….....................................…...9
f.       Proses Perumusan Tujuan Organisasi ……......................................…..10
g.      Management By Objective (MBO)……………...….........................…12

Bab III KESIMPULAN DAN SARAN
a.       Kesimpulan ………………………………….......................................16
b.      Saran ……………………………………….....................................….16
Daftar Pustaka …………………………………................................……..17



BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Sasaran adalah hal yang ingin dicapai oleh individu, grup, atau seluruh organisasi. Sasaran sering pula disebut tujuan. Sasaran memandu manajemen membuat keputusan dan membuat kriteria untuk mengukur suatu pekerjaan.
Sasaran dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu sasaran yang dinyatakan (stated goals) dan sasaran riil. Stated goals adalah sasaran yang dinyatakan organisasi kepada masyarakat luas. Sasaran seperti ini dapat dilihat di piagam perusahaan, laporan tahunan, pengumuman humas, atau pernyataan publik yang dibuat oleh manajemen. Seringkali stated goals ini bertentangan dengan kenyataan yang ada dan dibuat hanya untuk memenuhi tuntutan stakeholder perusahaan. Sedangkan sasaran riil adalah sasaran yang benar-benar dinginkan oleh perusahaan. Sasaran riil hanya dapat diketahui dari tindakan-tindakan organisasi beserta anggotanya. Ada dua pendekatan utama yang dapat digunakan organisasi untuk mencapai sasarannya. Pendekatan pertama disebut pendekatan tradisional. Pada pendekatan ini, manajer puncak memberikan sasaran-sasaran umum, yang kemudian diturunkan oleh bawahannya menjadi sub-tujuan (subgoals) yang lebih terperinci. Bawahannya itu kemudian menurunkannya lagi kepada anak buahnya, dan terus hingga mencapai tingkat paling bawah. Pendekatan ini mengasumsikan bahwa manajer puncak adalah orang yang tahu segalanya karena mereka telah melihat gambaran besar perusahaan. Kesulitan utama terjadi pada proses penerjemahan sasaran atasan oleh bawahan. Seringkali, atasan memberikan sasaran yang cakupannya terlalu luas seperti "tingkatkan kinerja," "naikkan profit," atau "kembangkan perusahaan," sehingga bawahan kesulitan menerjemahkan sasaran ini dan akhirnya salah mengintepretasi maksud sasaran itu.

B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apa pengertian dari Penetapan Tujuan Organisasi?
2.      Apa saja Tipe-tipe Penetapan Organisasi?
3.      Apa saja Perumusan Tujuan Organisasi?
4.      Apa yang dimaksud dengan Management By Objective (MBO)?
C.     TUJUAN
1.      Mahasiswa mampu mengetahui Penetapan Tujuan Organisasi?
2.      Mahasiswa mampu mengetahui Tipe-tipe Penetapan Organisai?
3.      Mahasiswa mampu mengetahui Perumusan Tujuan Organisasi?
4.      Mahasiswa mampu mengetahui Manajement By Objective(MBO)?

D.    METODE PENULISAN
Metode penulisan makalah ini adalah kajian pustaka, yakni dengan mengkaji buku-buku dan browsing google yang sesuai dengan topik yakni Penetapan Tujuan Organisasi.


    
BAB II
PEMBAHASAN



PENETAPAN TUJUAN ORGANISASI

A.    KONSEP DASAR
Tujuan adalah suatu hasil akhir, titik akhir, atau segala sesuatu yang akan dicapai. Setiap tujuan kegiatan yang dilakukan dapat juga disebut “sasaran” atau “target”. Akan tetapi tujuan dan sasaran mempunyai pengertian yang tetapi tujuan dan sasaran mempunyai pengertian yang berbeda, yaitu: tujuan mempunyai pengertian yang lebih luas sedangkan sasaran mempunyai pengertian lebih khusus.
Istilah tujuan dan sasaran digunakan dalam pengertian yang sama untuk menunjukkan hasil akhir yang dicari dan dicapai. Keduanya mempunyai nilai orientasi dan mencerminkan kondisi-kondisi yang diinginkan, terutama untuk meningkatkan prestasi organisasi.
Suatu pernyataan tentang keadaan yang diinginkan dimana organisasi bermaksud untuk merealisasikan dan sebagai pernyataan tentang keadaan di waktu yang akan datang dimana organisasi sebagai kolektifitas mencoba untuk menimbulkannya.
Unsur pentingnya tujuan :
1.      Hasil akhir yang diingikan di waktu mendatang
2.      Usaha-usaha atau kegiatan-kegiatan sekarang diarahkan.

Tujuan terdiri :
1.      Tujuan umum/khusus = Tujuan strategi yaitu Kebutuhan jangka panjang dan menentukan komprehensif yang telah diarahkan.
2.      Tujuan akhir/antara yaitu tujuan yang akan dicapai untuk memperoleh suatu yang dicita-citakan dalam perencanaan.



Faktor yang mempengaruhi proses penetapan  tujuan strategi :
1.      Misi dasar organisasi
2.      Nilai-nilai yang dipegang manajer
3.      Kekuatan dan kelemahan organisasi
4.      Data kesempatan dan ancaman lingkungan organisasi
sss.jpg
Tiga tingkatan strategi yang digunakan organisasi:
1. Strategi Korporasi (corporate strategy)

Tujuan: pengalokasian sumber daya iuntuk perusahaan secara total.

Srtategi ini digunakan pada tingkat korporasi.
2. Strategi Bisnis (business strategy)
Yaitu strategi untuk bisnis satu produk lini. Strategi ini digunakan pada tingkat divisi.
3. Strategi Fungsional (functional strategy)
Yaitu lebih mengarah ke bidang fungsional khusus untuk beroperasi. Strategi ini digunakan pada tingkat fungsional seperti penelitian dan pengembangan, sumber daya, manufaktur, pemasaran, dll.

B.     MISI & TUJUAN ORGANISASI
Misi adalah suatu pernyataan umum dan abadi tentang maksud organisasi. Misi suatu organisasi adalah maksud khas (unik) dan mendasar yang membedakan organisasi dari organisasi lainnya dan mengidentifikasikan ruang lingkup operasi dalam hal produk dan pasar. lingkup operasi dalam hal produk dan pasar. Misi organisasi juga menunjukkan fungsi yang hendak dijalankannya dalam sistem sosial atau ekonomi tertentu.

Dua unsur penting tujuan adalah:
1.      Hasil akhir yang diingikan diwaktu mendatang
2.      Usaha-usaha atas kegiatan sekarang diarahkan.

Hubungan antara misi, tujuan, dan bentuk-bentuk rencana lain dalam organisasi :
ashdd.jpg

Dalam buku Manullang Davis membagi tujuan menjadi tiga jenis yaitu :
1.      Tujuan primer berupa nilai ekonomis yang diberikan baik langsung ataupun tidak langsung kepada masyarakat dalam pembuatan barang dan jasa.
2.      Tujuan kolateral nilai umum dalam pengertian luas demi kebaikan masyarakat
3.      Tujuan Sekunder, berkenaan dengan nilai ekonomis dan efektifitas dalam pencapaian tujuan diatas.

C.     BERBAGAI FUNGSI & TUJUAN ORGANISASI
1.      Pedoman bagi kegiatan yaitu memberikan arah dan pemusatan kegiatan organisasi mengenai apa yg harus dan tidak harus dilakukan.
2.      Sumber legitimasi yaitu pembenaran kegiatan - kegiatannya untuk meningkatkan kemampuan organisasi mendapatkan berbagai sumber daya dan dukungan dari lingkungan disekitarnya. sumber daya dan dukungan dari lingkungan disekitarnya.
3.      Standar pelaksanaan yaitu memberikan standar langsung bagi penilaian pelaksanaan kegiatan (prestasi) organisasi untuk mengukur kesuksesan yang dicapai.
4.      Sumber motivasi yaitu tujuan organisasi sering memberikan insentif (bonus) bagi anggota (misal : perusahaan asuransi, olahraga).
5.      Dasar rasional pengorganisasian yaitu dasar bagi perancangan organisasi (pola komunikasi, mekanisme pengawasan, departementalisasi).

D.    KLASIFIKASI TUJUAN ORGANISASI
Klasifikasi tipe tujuan yang paling luas yang diterima ialah Klasifikasi Perrow, klasifikasinya membedakan 5 tipe tujuan yaitu menurut sudut pandang masyarakat, langganan, investor, eksekutif puncak atau lainya, seperti:
1.      Tujuan kemasyarakatan (societal goals) yaitu dibagi menjadi bagian-bagian karena organisasi sifatnya luas untuk memenuhi kebutuhan dari masyarakat.
2.      Tujuan keluaran (output goals) yaitu menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh konsumen dalam bentuk konsumsi.
3.      Tujuan Sistem (system goals) yaitu pelaksanaan semua fungsi organisasi dilakukan dengan system yang biasa digunakan dalam organisasi tersebut
4.      Tujuan Produk (product goals) yaitu berdasarkan pada produk yang dihasilkan oleh organisasi atau perusahaan.
5.      Tujuan Turunan (derived goals) yaitu dihubungkan dan didasarkan pada tujuan-tujuan lainnya yang ada dalam organisasi,

Perrow menekankan bahwa, Organisasi mempunyai :
ü  Tujuan berganda yang sering bersaing
ü  Tujuan yang kadang-kadang bertentangan
ü Tujuan yang tidak saling berpisah










E.     TIPE - TIPE TUJUAN ORGANISASI
tipee.jpg
Delapan Bidang Pokok Perusahaan Harus Menetapkan Tujuan :
1.      Posisi pasar yaitu harus menetapkan tujuan mengenai bagian pasar yg akan “direbut” melalui analisa :
ü langganan dan produk/jasa
ü segmen pasar (kelompok yg membeli produk/jasa)
ü saluran distribusi
2.      Produktifitas/efisiensi yaitu rasio antara masukan (efisiensi tenaga kerja, kemajuan peralatan, keuangan) dengan keluaran organisasi (hasil produksi)
3.      Sumber daya phisik dan keuangan yaitu menetapkan bagaimana sumber daya phisik dan keuangan dikembangkan dan digunakan dengan memperhatikan mesin dan peralatan serta penyediaan bahan baku.
4.      Profitabilitas yaitu menetapkan tujuan laba untuk mencapai tujuan lain (penelitian dan pengembangan untuk inovasi, mengganti mesin dan peralatan, gaji untuk karyawan)
5.      Inovasi yaitu kebutuhan terus menerus akan produk/jasa baru dan inovatif.
6.      Prestasi dan pengembangan manajer yaitu harus menetapkan tujuan tentang kualitas pelaksanaan manajemen dan untuk menjamin pengembangan para manajer di semua tingkatan.
7.      Prestasi dan sikap karyawan yaitu menetapkan tentang produktivitas karyawan, kualitas produk, dan tingkatan semangat kerja. karyawan,  kualitas produk, dan tingkatan semangat kerja.
8.      Tanggung jawab sosial dan publik yaitu tujuan ini ditetapkan untuk menangani publik, kegiatan-kegiatan hukum, kegiatan - kegiatan pemerintah.

F.       PROSES PERUMUSAN TUJUAN ORGANISASI
1.      Proses perumusan tujuan hendaknya melibatkan individu yang bertanggung jawab terhadap pencapaian tujuan.
2.      Manajer puncak sebagai perumus tujuan umum, hendaknya bertanggung jawab untuk menurunkan tujuan-tujuan pada tingkatan yang lebih rendah.
3.      Tujuan harus realistik, diselaraskan dengan lingkungan internal dan eksternal, baik sekarang maupun yg akan datang.
4.      Tujuan harus jelas, beralasan dan bersifat menantang para anggota organisasi.
5.      Tujuan umum hendaknya dinyatakan secara sederhana agar mudah dipahami dan diingat oleh pelaksana.
6.      Tujuan bidang fungsional organisasi konsisten dengan tujuan umum.
7.      Manajemen harus selalu meninjau kembali tujuan yang telah ditetapkan, dan bila perlu merubah dan memperbaikinya sesuai dengan perkembangan lingkungan.

Selain ke Tujuh tersebut berikut proses penetapan tujuan menurut Jhon.
Proses Penetapan Tujuan
John A. Pearce II dan Richard B. Robinson, Strategic management : Strategi formulation and implementation, unsur dasar penetapan tujuan :
1.      Barang dan jasa dapat memberikan manfaat.
2.      Barang dan jasa dapat memuaskan kebutuhan konsumen
3.      Teknologi digunakan dalam proses produksi (menekan biaya dan kualitas bersaing)
4.      Kerja keras dan dukungan sumber daya dapat meningkatkan pertumbuhan organisasi dan meningkatkan laba.
5.      Pelayanan manajemen dapat memberikan public image
6.      Dengan konsep diri yang dapat dikomunikasikan dan ditularkan kepada para karyawan dan pemegang saham.

Bidang – Bidang Tujuan
Peter F. Drucker, The practice of management, bidang pokok perusahaan harus menetapkan tujuan :
1.      Posisi pasar                       
2.      Inovasi                              
3.      Produktifitas                                                         
4.      Sumber daya phisik dan keuangan                       
5.      Prestasi dan sikap karyawan
6.      Profitabilitas                                                         
7.      Tanggung jawab sosial dan publik
8.      Prestasi dan pengembangan manajer

Perumusan Tujuan
Konsepsi tujuan = Proses tawar menawar = Rumusan tujuan.


Perumusan tujuan yang efektif :
1.      Melibatkan individu-individu yang bertanggung jawab terhadap pencapaian tujuan
2.      Manajer puncak bertanggung jawab menurunkan tujuan-tujuan pada level bawah
3.      Tujuan harus realistic dan selaras dengan lingkungan internal dan eksternal.
4.      Tujuan harus jelas, beralasan dan bersifat menantang para anggota organisasi
5.      Tujuan umum dinyatakan secara sederhana, mudah dipahami dan diingat oleh para pelaksana
6.      Tujuan fungsional harus konsisten dengan tujuan umum
7.      Manajemen harus meninjau kembali tujuan yang telah ditetapkan, dan merubah dan memperbaiki sesuai dengan perkembangan lingkungan.
Proses perumusan tujuan :
sekee.jpg

G.    MANAGEMENT BY OBJECTIVE (MBO)
Pertama kali diperkenalkan oleh Peter Drucker dalam bukunya The Practice of Management pada tahun 1954. Management by objective dapat juga disebut sebagai manajemen berdasarkan sasaran, manajemen berdasarkan hasil (Management by Result), Goals management, Work planning and review dan lain sebagainya yang pada intinya sama.



Management by objective menekankan pada pentingnya peranan tujuan dalam perencanaan yang efektif, dengan menetapkan prosedur pencapaian baik yang formal maupun informal, pertama dengan menetapkan tujuan yang akan dicapai dilanjutkan dengan kegiatan yang akan dilaksanakan sampai selesai baru diadakan peninjauan kembali atas pekerjaan yang telah dilakukan. Kegiatan MBO singkatan dari management by objective yaitu proses partisipasi yang melibatkan bawahan dan para manajer dalam setiap tingkatan organisasi yang dirumuskan dengan bentuk misi atau sasaran, yang dapat diukur dimana penggunaan ukuran ini sebagai pedoman bagi pengoperasian satuan kerja.

Sistem Management By Objective Yang Efektif
1.      Adanya komitmen para manajer tujuan pribadi dan organisasi, sehingga dia harus berjumpa dengan bawahannya untuk memberikan penetapan tujuan dan menilainya.
2.      Penetapan tujuan manajemen puncak yang dinyatakan dalam nilai tertentu yang dapat diukur, sehingga antara manajer dan bawahan mempunyai gagasan yang jelas tentang apa yang diharapkan oleh manajemen puncak, sehingga dapat diketahui antara individu dengan tujuan organisasi secara keseluruhan.
3.      Tujuan perseorangan, dimana antara manajer dan bawahan harus merumuskan tujuan bersama dan tanggung jawab terhadap bagiannya secara jelas guna memahami tentang apa yang akan dicapai.
4.      Perlunya partisipasi semua pihak, dimana semakin besar partisipasi dari semua anggota, maka semakin besar tujuan yang akan tercapai.
5.      Otonomi dan implementasi rencana, disini bawahan dan manajer bebas untuk mengembangkan dan mengimplementasikan program-program pencapaian tujuannya.
6.      Peninjauan kembali prestasi yang dilakukan secara periodik terhadap kemajuan tujuan.

Kebaikan dan Kelemahan MBO
ssaa.jpg











Unsur-unsur Efektivitas MBO
1.         Agar MBO sukses maka manajer harus memahami dan mempunyai keterampilan serta mengetahui kemanfaatan dan kegunaan dari MBO.
2.         Tujuan merupakan hal yang realistis dan mudah dipahami oleh siapapun juga, sehingga tujuan ini sering digunakan untuk mengevaluasi prestasi kerja dari manajer, apakah dia berhasil dalam tugasnya atau gagal.
3.         Top manajer harus menjaga sistem MBO ini tetap hidup dan berfungsi sebagaimana mestinya.

Tanpa partisipasi semua pihak tidaklah mungkin program MBO ini berjalan, maka semua pihak harus mengetahui posisinya dalam hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai, umpan balik terhadapnya sangat berguna Esensi dari MBO adalah :
1.      Penetapan tujuan-tujuan umum oleh para manajer dan bawahan yang berkerja sama.
2.      Penentuan bidang tanggung jawab utama setiap individu dirumuskan dengan jelas dalam bentuk hasil-hasil yang dapat diukur.
3.      Penggunaan ukuran-ukuran tersebut sebagai pedoman pengoperasian satuan kerja dan penilaian sumbagan masing-masing anggota.

Peter Drucker menekankan pada hubungan tujuan individu dan tujuan umum, penerapan MBO adalah untuk mencapai efisiensi operasi seluruh organisasi melalui operasi yang efisien dan integrasi bagian-bagiannya.
Sukses penerapan MBO didasarkan pada dua hipotesa :
1.      Bila seseorang melekat secara kuat pada suatu tujuan, dia akan bersedia mengeluarkan usaha lebih untuk meraihnya dibandingkan bila seseorang tidak merasa terikat.
2.      Kapan saja seseorang memperkirakan sesuatu akan terjadi, dia akan melakukan apa saja untuk membuatnya terjadi.

Tujuan dapat diukur secara :
1.      Kuantitatif                        : Volume produksi, laba, biaya
2.      Kualitatif               : Rencana pemasaran dan hubungan langganan
Unsur-unsur umum atau aspek-aspek pokok proses MBO yang efektif :
1.      Komitmen pada program
2.      Penetapan tujuan manajemen puncak
3.      Tujuan-tujuan perseorangan
4.      Partisipasi
5.      Otonomi dalam implementasi rencana
6.      Peninjauan kembali prestasi


BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN & SARAN

A.             KESIMPULAN
Dalam pembahasan Penetapan Tujuan Organisasi dapat disimpulkan bahwa, tujuan organisasi merupakan pernyataan tentang keadaan atau situasi yang tidak terdapat sekarang tetapi untuk dicapai diwaktu yang akan datang melalui kegiatan-kegiatan organisasi. kelompok Kami menyimpulkan dalam isi makalah ini, bahwa tujuan sangat penting di didalam perusaahan atau organisasi apapun, karena dengan adanya tujuan, organisasi tersebut mempunyai tolak ukur atas apa saja yang ingin dicapai atau di targetkan sesuai dengan tujuan itu sendiri. organisasi tidak bisa berdiri tanpa adanya tujuan, adapun sebaliknya tujuan tidak ada kalau tidak adanya organisasi.

B.              SARAN
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan. Maka dari itu penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya, kiranya kritik dan saran yang membangun sangat penulis butuhkan untuk kesempurnaan makalah ini ke depannya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca sekalian, khususnya bagi penulis. Amin.










DAFTAR PUSTAKA

modul_bsi_2014.semester2.


0 komentar: